Pages

Selasa, 28 Januari 2014

DRAMA : Sampah Menggunung Bumi Berkabung


Sampah dimana-mana, air tergenang disana-sini, dan selokan tersumbat. Itulah yang sering kita lihat sekarang ini, seiring dengan perkembangan zaman dan masa.
Masyarakat kini tidak lagi sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Ada banyak orang membuang sampah setiap hari sampai bertumpuk dan bahkan sudah menjadi gunung sampah.
Limbah rumah tangga, industri dan kegiatan lain yang dilakukan manusia dibuang begitu juga saja kedalam selokan ataupun sungai. Mereka tidak tahu akibat yang akan timbul setelah itu.

Anak SMA            :  dunia ini kok makin panas ya? Heran deh aku, perasaan dulu jam segini masih  sejuk, tapi sekarang udah panas kayak gini. Jam pulang masih lama, mending tidur dulu di UKS. (membuang sampah kertas). Eh, buang sampah disini gakpapa kan ya, nanti juga ada tukang sapu yang bersihin.
(Anak SMA itu pergi ke UKS untuk tidur)
( Anak itu tertidur pulas sampai dia bermimpi……)
Bumi                      :  ah, senangnya jadi bumi. Hutan hutanku rimbun dan hijau, langit yang menemaniku jernih. Deru air terjun mengalun hingga jatuh ke tepian.
( manusia masuk dengan angkuh )
(bumi menyingkir ke samping sambil curiga memperhatikan manusia)
Manusia 1              :  hahahaaaa…. Bumi itu memang indah !
Manusia 2              :  Bumi itu memang menyenangkan!
(manusia menebarkan sampah dimana mana )
Bumi                      :  hei, apa yang sedang kamu lakukan?
Manusia 1              :  memanfaatkanmu tentunya, bukankah itu tujuan kamu dicipakan?
Bumi                      :  kalau itu aku tidak keberatan, tapi mengapa kau menebarkan sampah?
Manusia 2              :  itu bukan urusanmu
Bumi                      :  tentu saja urusanku. Itu aku yang sedang kamu sampahi
Manusia 1              :  terus mengapa?
Bumi                      :  masih bertanya? Kamu sedang merusak bumimu
Manusia 2              :  ya, bumiku milikku. Terserah akan kuapakan
Bumi                      :  sampah itu akan membunuhku. Kalau aku mati, kau akan kehilangan aku
Manusia 1              :  kamu tak akan mati. Kamu begitu luas, begitu kaya, kamu tak mungkin mati.
Bumi                      :  aku akan mati dan ketika itu kau akan kehilangan segaanya yang kau miliki.
Manusia 2              :  aaahhhh!! Memangnya apa yang akan sampah ini lakukan? Ini hanya barang tak berguna dan tak berarti
Bumi                      :  yang ada di tanganmu tak berbahaya, tapi yang menumpuk itu akan membunuhku.
Manusia 1              :  aku tak percaya, sudahlah, tugasmu hanya melayaniku bukan banyak bicara.
( manusia mendorong bumi hingga jatuh dan menebar lebih banyak sampah )
Sampah 1               :  aku ada dimana mana, menyumbat sungai dan berserakan di pinggir jalan.
Sampah 2               :  Lihat lihat ! semua orang menyalahkanku, memang apa salahku? Aku diciptakan oleh manusia. Harusnya mereka yang bertanggung jawab atas diriku. Tak seharusnya aku dibenci.
(gas masuk dengan wajah licik )
Gas 1                      :  heeiii.. mengapa kamu?
Sampah 1               :  siapa kamu?
Gas 2                      :  kami metana! Kamu yang menciptakan kami. Lupa?
Sampah  2              :  aku? Bagaimana mungkin aku menciptakan wajah licik sepertimu.
Gas 1                      :  heiii… itulah kenyataannya ! kami ada karena kau ada. Aku lahir di tumpukan sampah yang membusuk.
( sampah tercengang )
Gas 2                      :  dengarr ! kami sangat berharga. Tanpa diriku, manusia tidak memiliki bahan bakar. Tanpa diriku, manusia akan mati dalam kelelahan!
Gas 1                      :  tapi kami juga sangat berbahaya. Kalian tau pemanasan global? Akulah penyebabnya. Bukan !! maksudku kalian !
Sampah 1               :  tunggu. Jadi manusia menginginkanmu?
Gas 2                      :  tentu saja. Mereka ingin kita bersama sama membunuh bumi.
Sampah 2               :  tapi bumi rumah mereka. Mengapa mereka mau membunuhnya?
Gas 1                      :  karena sekarang bumi sudah lemah.
Gas 2                      :  Bumi sudah tak mampu lagi memenuhi semua nafsu serakah manusia.
Sampah 1               :  mengapa manusia begitu jahat? Jadi selama ini aku hanya dimanfaatkan saja?
Sampah 2               :  Mereka membiarkanku berserakan dan menggunung hanya agar bisa menghasilkanmu?
Gas 1                      :  ya, memang itulah yang terjdi
Sampah 1               :  aku benci manusia. Baiklah, kalau memang begitu mau mereka, aku akan membantumu membunuh bumi.
Gas 2                      :  baguslah kalau begitu.
( bumi masuk tertatih tatih )
Bumi                      :  aku sudah letih. Adakah yang dapat menolongku? Selamatkan aku ! sampah dan gas hendak membunuhku, aku tak sanggup lagi bertahan.
Gas 1                      :  mau lari kemana kau bumi?
Sampah 2               :  ajalmu sudah dekat.
Bumi                      :  amupuunn.. apa salahku pada kalian?
Sampah 1               :  kamu memang tidak salah. Tapi manusialah yang salah!
Gas 2                      :  dengan membunuhmu kami akan membuat manusia menderita.
Sampah 2               :  dan dendam kami pu akan terbalas
Bumi                      :  sungguh kejam kalian.
Gas 1                      :  sebaiknya kau mati saja
( gas dan sampah mulai menyerah bumi )
( bumi tidak berdaya melawan gas dan sampah dan akhirnya tergeletak)
Gas 2                      :  hahahaaa… bumi kini telah mati!
Sampah 1               :  hahaa.. akhirnya dendamku terbalaskan. Manusia kini akan mati juga
( manusia kaget melihat bumi tergeletak )
Manusia 2              :  apa apaan ini? Bumi kenapa?
Manusia 1              :  Siapa yang melakukan ini?
Gas 1                      :  kau pelakunya !!
Manusia 2              :  apa maksud kalian?
Sampah 2               :  kau yang menciptakan kami! Kau yang menyewa kami untuk membunuh bumi
Manusia 1              :  aku tidak……….
Gas 2                      :  diam ! kamu tidak peduli pada bumi. Kamu menggunungkan sampah tanpa sadar resikonya.
Gas 1                      :  Kamu yang diam saat bumi memperingatkamu akan kematian
Manusia 2              :  aku.. aku tidak tahu kalau akhirnya akan begini.
Manusia 1              :  Sekarang bumi telah mati. Aku harus bagaimana?
Sampah 1               :  harus bagaimana? Kini kamu sudah tidak bsa apa apa! Mati sajalah kalian.
Manusia 2              :  aku menyesal.. tolong berikan aku kesempatan kedua. Akan kurawat bumiku. Tak akan ku ciptakan dirimu. Tak akan aku biarkan kalian membunuhnya lagi nanti.
Manusia 1              :  Tapi tolong, berikan aku kesempatan lagi
Gas 2                      :  tidak ada kesempatan lagi ! semua sudah terlambat
Sampah 2               :  itulah hasil kerja kerasmu. Nikmati buah keserakahanmu
Manusia                 :  tidakkkk..ttiiidaaaakkkk…
( hari sudah menjelang siang dan bel sekolah berbunyi pertanda untuk pulang. Dan anak SMA itu bangun dari tidurnya)
Anak SMA            :  tidaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkk…… ya ampun ternyata Cuma mimpi. Rasanya sangat nyata. Apa mimpi itu pertanda? Bagaimana kalau bumi benar benar mati? Aduh gimana ini? Mulai sekarang aku tidak akan membuang sampah sembarangan lagi, aku akan menyelamatkan bumi.
Sejak saat itu, dia tidak lagi membuang sampah sembarangan karena dia takut mimpi itu menjadi nyata. Jangan biarkan sampah menjadi bunga bunga nusantara. Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar. Sayangi bumi kita. Lindungi dia dari sampah !

ARTIKEL PENYIMPANGAN SOSIAL : TAWURAN


Tawuran  adalah  salah  satu  bentuk  penyimpangan  remaja  yang  tidak  hanya  merugikan  remaja  tersebut  tapi  juga  merugikan  pihak  lain.  Tawuran  dapat  menyebabkan  fasilitas  umum  rusak  dan  korban  luka  hingga  tewas.  Orang-orang  di  sekitar  daerah  tawuran  juga  akan  terpengaruh  dan  bisa  jadi  korban  jika  terlalu  mendekati  tempat  tawuran.
Remaja  yang  usianya  masih  belasan  tahun  seharusnya  terlalu  sibuk  belajar  di  sekolah  dan  mengikuti  kegiatan  ekstra  kulikuler.  Tapi  nyatanya  kita  masih  sering  melihat  banyaknya  remaja  yang  mengadakan  acara  tawuran.  Alasan  mereka  melakukan  tawuran  bisa  bermacam-macam.  Ada  yang  memang  memiliki  dendam  dengan  sekolah  lain,  karena  masalah  perempuan,  masalah  pertengkaran  antara  dua  siswa  dan  lain – lain.
Alasan  itu  kadang  hanya  sebuah  pemicu  yangsebenarnya  bisa  diselesaikan  dengan  cara  damai.  Namun,  beberapa  kelompok  remaja  lenih  suka  menyelesaikan  masalah  tersebut  dengan  tawuran.  Sifat  remaja  yang  mudah  terpengaruh,  mudah  emosi,  dan  ingin  diakui  keberadaannya  membuat  tawuran  menjadi  pilihan  yang  mereka  pikir  “seru”  untuk  dilakukan.  Pemikiran  jangka  pendek  tersebut  nyatanya  dapat  berpengaruh  buruk  baik  bagi  dirinya  maupun  orang  lain.
Sebagai  orang  tua  ataupun  keluarga  dari  remaja  yang  sering  tawuran  harusnya  sudah  memberikan  nasehat  kepada  remaja  tersebut  bahwa  tawuran  itu  bukanlah  cara  yang  baik  untuk  menyelesaikan  sebuah  masalah.  Selain  nasehat,  remaja  juga  membutuhkan  perhatian  dari  keluarganya.
Orang  tua  juga  bisa  berkaca  pada  dirinya  sendiri,  apakah  ada  kesalahan  dalam  mendidik,  ataukah  ada  kekurangan  dalam  memberikan  perhatian  pada  remaja  tersebut.  Orang  tua  harus  bisa  melindungi  anaknya  dari  lingkungan  yang  tidak  baik  untuknya.  Remaja  perlu  mendapatkan  perhatian  yang  tak  kalah  khususny  dibandingkan  anak-anak.
Tawuran  sebagai  salah  satu  bentuk  penyimpangan  remaja  seharusnya  tidak  terjadi  lagi  jika  pihak-pihak  di  sekitar  remaja  turut  serta  dalam  menanggulanginya.